Jumat, 24 Desember 2010

perjalanan westlife

'if i let you go'

Bermula Dari Sligo Cerita tentang Westlife berawal pada tahun 1996 di Sligo, sebuah kota kecil di sebelah utara Irlandia, dua jam dari Dublin. Disana, tiga orang remaja, Shane Filan, Kian Egan dan Mark feehily berperan aktif dalam kegiatan teater di high school mereke, Summerhill College. Shane, Kian dan Mark mendapat peran utama dalam sebuah drama Grease dan penampilan mereka itu menjadi batu loncatan yang besar. Semua orang menonton drama itu, tahu betul kalau mereka bertiga sangat berbakat. Pada suatu malam setelah pertunjukkan, ketika mereka latihan vokal sambil bercanda, tiba-tiba Mary McDonagh, seorang wanita yang turut serta dalam pembuatan drama Grease ini mendekati mereka dan berkata: “Gue ingin kalian membentuk sebuah band!” Mary ternyata punya koneksi yang kuat di bisnis musik, maka ia berhasil menggabungkan Shane, Kian dan Mark dengan tiga orang penyanyi muda lainnya. Setelah itu, mereka mulai membawakan lagu-lagunya Take That, band yang mega populer di pertengahan tahun 90-an dan mereka juga latihan nari. Mary memberikan sebuah nama (yang agak aneh) kepada mereka, yaitu 6 AS 1. Awal tahun 1997, mereka berenam mulai tampil di teater-teater di Sligo dan banyak orang yang langsung ngefans dengan grup baru ini. 6 AS 1 MENJADI IOU Fans-fans mereka di Sligo terus bertambah. Pada bulan Agustus 1997, 6 AS 1 tampil dengan membawakan lagu-lagunya Boyzone dan Backstreet Boys di hadapan lebih dari 500 orang. Mereka hanya punya satu keluhan. Mereka kurang suka dengan nama band-nya, so mereka memutuskan untuk mengganti nama grup band mereka menjadi IOU (emang sih, IOU kedengarannya lebih keren daripada 6 AS 1, khan?) IOU merekam sebuah single yang bejudul “To Get a Girl Forever” dari membawakan lagu ini di sebuah rumah sakit anak-anak di Sligo. Sebuah acara berita Tv local menaynagkan acara tersebut, dan ternyata penampilan mereka itu menarik perhatian Louis Walsh, manager dari grup band pop yang paling sukses di Eropa, Boyzone. Tapi timbul masalah baru...Louis engga tahu bagaimana menghubungi mereka! TAMPIL BARENG BACKSTREET BOYS Sayangnya, “To Get a Girl Forever” tidak berhasil masuk dalam tangga lagu Irlandia. Dan penasehat mereka, Mary sibuk untuk menjadi manager band baru ini. Ketika semua jalan sepertinya buntu, mereka menerima telepon yang akan mengubah jaln hidup mereka. Ibunya Shane, Mae sudah berusaha keras untuk dapat menghubungi Louis Walsh dan akhirnya pada bulan Februari 1998, usahanya itu berhasil. Louis senang mendengar tentang IOU dan walaupun dia tidak punya waktu untuk menjadi manager dua grup pop sekaligus (Boyzone dan IOU), tapi dia berhasil mengatur agar IOU menjadi band pembuka untuk konser Backstreet Boys di Irlandia, pada bulan Maret 1998. Kesempatan untuk menjadi band pembuka konser BSB merupakan kejutan yang besar untuk enam cowok ini. Mereka sama sekali engga pernah bermimpi mendapatkan kesempatan langka ini. Mereka malah sudah membeli tiket untuk konser BSB dan datang sebagai penonton, sama seperti orang lain. Louis mengajak Ronan Keating, lead vokal-nya Boyzone, untuk menyaksikan penampilan IOU. Fans BSB sebanyak 9.500 orang ternyata puas dengan penampilan IOU, Louis dan Ronan juga langsung menyadari IOU punya potensi besar untuk menjadi pop band yang sukses besar! Sayangnya ada satu masalah, walaupun IOU sudah bagus, namun ternyata suaranya Shane, Kian dan Mark engga terlalu cocokdengan ketiga anggota lainnya. Oleh karena itu, terpaksa dilakukan beberapa perubahan. Penjelasan Mark, “Saat itu merupakan saat-saat yang berat, soalnya pada saat itu kita berenem tuh best friends, tapi sayangnya menurut Louis mereka kurang cocok untuk grup band ini.” GANTI LAGI MENJADI WESTSIDE Setelah keputusan untuk memecah IOU dibuat, maka Shane, Kian Dan Mark tampil sebagai trio. Tapi ternyata masuh ada yang kurang dari suara mereka bertiga. Mereka merasa perlu ada vokal tambahan agar suara mereka benar-benar harmonis, maka diadakan audisi di Dublin, Irlandia, untuk mencari anggota keempat. Ratusan penyanyi muda yang antusias ikut dalam audisi tersebut, termasuk Nicky Byrne dan Bryan McFadden. Nicky dan Bryan sudah berteman, mereka saling bernyanyi di tempat karaoke yang sama atau juga di pesta-pesta. Mereka berdua sudah bermimpi menjadi anggota grup band sejak mereka masih anak-anak. Mereka berharap keduanya bisa terpilih, tapi yang dicari kan Cuma satu orang, jadi al itu tidak mungkin terjai. So, sebelum di audisi, mereka saling mendoakan agar mereka berhasil. Untung dikalikan dua ternyata mengikuti mereka. Shane, Kian dan Mark langsung tahu siapa yang cocok untuk grup mereka ini. “Audisi ini sama sekali bukan kontes,” cerita Shane. “Nikcy dan Bryan merupakan orang-orang yang pertama kali diaudisi dan ketika kami melihat penampilan mereka, kami langsung tahu kalau kami telah menemukan anggota band yang hilang.” Akhirnya, mereka memilih keduanya, Nikcy dan Bryan untuk menjadi anggota grup mereka. Untuk memulai langkah yang baru, mereka mengganti nama band mereka untuk ketiga kalinya. Nama band mereka sekarang adalah West Side, sebagai penghargaan terhadap Sligo, kampung halamannya Shane, Kian dan Mark yang terletak di west side-nya Irlandia. AKHIRNYA MUNCULLAH WESTLIFE Kehidupan Shane, Kian, Mark, Bryan dan Nicky sebagai West Side ternyata tidak berlangsung lama. Nama West Side sudah menjadi nama grup band lain, oleh karena itu kelima cowok keren ini terpaksa mengganti nama grup band mereka untuk keempat kalinya! Kali ini mereka memilih Westlife. Yang pasti, nama ini adalah yang paling tepat, karena sampai sekarang mereka terus tampil sebagi Westlife! Pada bulan Juli 1998, Westlife mulai tampil keliling Inggris bareng Boyzone dan pada bulan Oktober, mereka menerima penghargaan dari majalah Smash Hits Award sebagai “Best New Tour Act”. Sampai sekarang, Shane masih ingat jelas saat-saat ketika mereka menerima panghargaaan itu. “Ketika kami menerima Smash Hits Award, gue pikir mungkin kita bisa sukses. Backstreet Boys dan Boyzone pernah memenangkan award ini. Setahun sebelumnya, kami cuma bisa bilang ‘seandainya kita bisa tampil diatas panggung’ dan setahun kemudian, kami malah berhasil mendapatkan award. Sejak saat itu, kami semua berpikir “Inilah buktinya dan kami pasti bisa mewujudkan impian kami.” Pada tanggal 19 April 1999, single “Swear It Again” menjadi best seller untuk grup pendatang baru dan semua fans Westlife di Inggris tahu kalau mereka akan jadi grup band yang sukses. Dengan dirilisnya single kedua, “If I Let You Go”, Westlife berhasil menjadi boy band pertama yang kedua single-nya menduduki posisi puncak di tangga lagu Inggris. Mereka tidak berhenti sampai di sana single ketiga, keempat dan kelima mereka juga berhasil duduk di peringkat pertama tangga lagu Inggris sebuah kesuksesan besar yang tidak pernah dicapi grup band manapun di Inggris. Sekarang, Westlife jugaa siap menembus tangga lagu Amerika. “Swear It Again” sudah terjual lebih dari 500.000 copies, dan sudah pasti Shane, Kian, Mark, Nikcy dan Bryan juga akan sukses di Amerika!

1 komentar:

  1. pengen deh bisa sukses kyk mreka. punya pop band yg bner" main di vokal, gk kyk band" skrg yg lebih buat males nonton daripada narik perhatian (no offense). tapi gk tau harus mulai dari mana...

    BalasHapus